Gua sendiri belum pernah jalan darat dari Singapore ke Melaka, jadi ceritanya ini pengalaman pertama perjalanan antar negara. Dan guapun kepo, bertanya ke diri sendiri, bertanya ke temen gua yang ternyata gak tahu juga, hahaha.. Jadi seperti pada umumnya naik pesawat, kan ada keluar dari negara A dan masuk ke negara B setealh tiba di negara B. Nah ini kan lewat darat, jadi setelah keluar dari Singapore, terus naik bus ke imigrasi Malaysia, diwilayah transit itu, sebenarnya punya negara Singapore atau negara Malaysia? #seriusnanya hahaha..
Pemandangan sepanjang jalan ke Melaka itu isinya hutan2 semua, langsung berasa banget kayak jalur lintas Sumatera, haha.. Kita tiba di Melaka sekitar jam 5 sore, dan gerimis.. Mana yah disitu sudah pasti susah kendaraan umum kecuali taksi yang mana kita hindarin, kalau lihat di peta sebelum kita cabut dari Singapore, jalan kaki dari turun bus sampai ke tempat kita nginep malam ini deket banget, hanya sekitar 600 meter aja. Cuma yah itu kendalanya gerimis plus bawaannya segambreng. Mana kita fakir wifi banget lagi, hahaha… Alhasil nongkrong di cafe terdekat demi wifi dan istirahat sebentar. Setelah hujannya redaan, akhirnya kita lanjutin lagi jalan. Sampai di hotel, langsung pada tepar. Pengen istirahat banget, dan pastinya karena kita di Melaka bukan pas weekend, yah gak ada yang buka juga pas malam hari, kecuali kalau jalan kedaerah kotanya. Kali ini tempat tidur kita, queen bed buat berdua dan ranjangnya ada 2, tidur nyaman deh di Melaka, dan gua kebagian lagi yang disentrong ma AC. Karena sudah malam juga, akhirnya kita mutusin cari 711 dan cari tempat makan. Tempat makannya sih gampang, cuma selemparan baru aja, 711nya susah banget nemunya, hahaha..

Makan malam

Sarapannya harus ada telur, bisa boost tenaga soalnya.
Besok paginya, setelah sarapan, tujuan utama adalah ke Baba & Nyonya Heritage Museum. Biaya masuknya RM 16, sayangnya kita gak boleh foto2 didalam, hanya di bagian luar dan di foyer masuknya aja. Kalau mau lihat fotonya, bisa beli bukunya. Museum aslinya cuma 1, tapi disekitarnya banyak banget juga rumah2 model gini dan bisa foto ( jadi setiap kita lewat, diteriakin rumah baba dan nyonya, bisa foto disini ), cuma yah sudah bukan rumah asli lah.. Asli rumahnya sih keren banget, tapi gua berasa angker, hehe.. Kita disuruh milih, mau jalan sendiri atau mau pakai guide, nah daripada diburu2, kita milih jalan sendiri, jadi dikasih buku penjelasannya buat dibaca dan dilihat sendiri.

Penampakan dari luar

Nah diruangan ini rada serem buat gua.. didepannya tempat tidur ini ada sepasang mannequin yang pakai baju wedding dan didepannya ada meja buat makan malam pengantin baru.
Setelah dari sini, kita berlanjut ke Gereja Merah, aka Christ Church Melaka, berhubung ini turis area, yah ruamenya poll… Kalau dilihat dari foto2 orang di Instagram, rasanya tempatnya besar, gak tahu yah seiprit aja, hahaha.. Main angle aja..

Terik banget, tapi 1/2 jam kemudian hujan, haha..

Didepan gereja di persimpangan jalan, ada signage kayak gini

Mandatory picture LOL

Atraksi disekitar gereja, turis2 yang banyakan naik kayak gini, cuma di ajak mutar 1 keliling aja, kartunya bisa berupa apa aja, kreatifnya lagi, becaknya ini ada musiknya, dan musik bisa sesuai dengan negaranya, hahaha
Kelar ngider2 disini, akhirnya kita mutusin jalan ke area kota yang mana gak jauh2 banget, gak dekat2 banget. Tetap masih gerimis kecil. Hari ini kita makan siangnya Asam Garang. Kelar makan siang, tujuan berikutnya adalah Upside Down House, gua kira tempatnya gede, ternyata gak lho, tapi banyak angle. Biaya masuknya RM 22, dan bangunannya cuma di ruko2 aja gitu. Untungnya ada yang assist kita diawal walaupun akhirnya cuma sebentar, mati gaya boooookkkk, bukan karena yang assistnya ngacir, tapi karena bingung harus berpose seperti apa. Haha..
Memang yah gerimis tuh bikin laper, habis dari Upside Down House, kita nyari makan durian, tapi bukan durian Musangking, kita pelit, hahaha.. mahal boo.. Akhirnya yah durian apa aja yang dipinggir jalan. Habis itu shopping time, beli oleh2 yang mana kopi semua. Gile, pilihan kopinya banyak banget.. Rasanya pengen gua beli semua.. Mana tastenya enak2 lagi, huhuhuhu.. Midnite snack kita malam ini, McDonalds, haha..
Ciao, Inly
Huahaha, sebenarnya pertanyaan yang sama bisa ditanyain ketika naik pesawat kan? Setelah lewat imigrasi sewaktu berangkat atau sebelum imigrasi sewaktu datang, itu area bandaranya punya siapa dong? Hahaha 😛 .
Iya gereja merahnya itu di foto-foto nampak gedean, ternyata aslinya kecil ya? Hmm
hahaha.. bener juga yaaa.. berarti perbatasannya milik SIngapore dong yah, pas keluar dari imigrasi, dan menginjak malaysia pada saat setelah dicap..
Dalam gerejanya sih gede, Ko..
berapa lama ce dari Spore ke Malaka via darat?
antara 3 -4 jam sih.. Naik bus, cek di http://www.busonlineticket.com
oke2,, thanks infonya 🙂
Seppppp.. 🙂
pengen menjelajah lewat darat antar negara gitu ntar… semoga kesampean. aku ada kartu post gereja merah melaka nya, fotoannya yang belum. haha
Iya seru juga sih lewat darat. semoga cepat kesampean, aminn..
Gpp, kartu posnya bisa dijadiin motivasi untuk mengunjungi tempat aslinya.. 🙂